Rabu, 30 Maret 2016

Peranan Orang Tua Dalam Pengembangan Bakat Anak


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menampilkan prestasi yang tinggi biasanya dalam satu bidang seni. Kemampuan dalam psikomotor (olahraga), Intelektual, Kreatif, Artistik, kepeminpinan maupun akademik khusus lainnya yang pelayanannya tidak dipenuhi secara biasa oleh pihak sekolah (Akbar- Hawadi 2001 : 118). Bakat sangat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Bakat ini sendiri sudah dibawa sejak seseorang lahir. Dalam arti lain, bakat adalah modal atau perlengkapan yang telah dibekalkan alam kepada anak bersama kelahirannya.
Bakat akan muncul setelah memperoleh pengembangan dan latihan, sehingga kita dapat mengetahui karakteristik bakat anak tersebut. Faktor yang mempengaruhi munculnya bakat yaitu faktor konsep diri, motivasi dan  nilai.  Dalam mengembangkan bakat anak terdapat beberapa masalah. Oleh karena itu, peranan orangtua sangat berpengaruh.
Orang tua dapat membantu anak dalam mengembangkan bakatnya dengan berbagai cara seperti, menerima anak sebagai pribadi yang unik yang mempunyai ciri-ciri khas yang berbeda dari anak-anak lain dan tidak menuntut dari anak untuk selalu melakukan hal-hal yang sama dengan anak-anak lain, serta menumbuhkan sikap mandiri dan tanggung jawab terhadap diri sendiri. Sehingga bakat yang di miliki anak akan cepat berkembang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa faktor yang mempengaruhi tampilnya bakat ?
3. Apa masalah yang dihadapi anak saat mengembangkan bakatnya ?
2. Bagaimana peranan orang tua dalam pengembangan bakat anak ?

C. Tujuan
1.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tampilnya bakat.
2.      Mengetahui tentang masalah pengembangan bakat yang dihadapi anak.
3.      Mengetahui peranan orang tua dalam pengembangan bakat anak.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Bakat
Ada beberapa definisi bakat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:
Munandir ((2001:15-16) mengatakan, bahwa bakat sering dikatakan merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, dengan kata lain bersifat keturunan. Bingham (1986) menjelaskan bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik atau kemampuan seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan ketrmpilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, kemampuan bermain music  dan lain-lain. Sumiawan dan Munandar (1987-1992 :78) menjelaskan bakat merupakan suatu potensi yang akan muncul setelah memperoleh pengembangan dan latihan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang dengan latihan-latihan tertentu akan memperoleh berbagai macam pengetahuan dan keterampilan khusus.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Tampilnya Bakat
Faktor yang mempengaruhi tampilnya bakat anak, di antaranya yaitu:
§  Konsep diri
Orang dengan konsep diri positif akan selalu yakin dengan apa yang sedang dilakukannya. Itu sebabnya sukses akan lebih mudah ia raih. Konsep diri positif  terbentuk bila anak selalu dihargai berdasarkan potensi actual yang ia miliki. Akibatnya anak tahu kelebihan dan kekurangannya. Alhasil, anak pun tetap menganggap dirinya punya citra diri positif. Oleh karena itu, konsep diri cukup mempengaruhi tampilnya bakat anak.
Konsep diri anak dibentuk melalui kontak dengan orang lain dan lingkungan. Kontak pertama adalah dengan orang tua. Agar anggota keluarga berperan efektif bagi pembentukan konsep diri anak perhatikan faktor-faktor berikut :
1.    Kenali potensi anak yang sesungguhnya dengan cara mengamati perkembangan fisik, kognitif, emosi, sosial dll.
2.    Merangasang anak melakukan berbagai kegitan untuk mematuhi seberapa jauh kemampuannya.
3.    Membantu anak mengatasi ketidakberhasilan dalam suatu tugas.
§  Motivasi
Bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat anak kurang berkembang atau tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi atau dorongan dari dalam dirinya sendiri untuk mengembangkan bakatnya tersebut. Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Jika kurang motivasi untuk menjadi olahragawan, maka seorang anak dengan bakat sepakbola, menghadapi rintangan kecil saja dalam belajar sepakbola akan menghilangkan semangatnya berlatih. Oleh karena itu, motivasi sangat diperlukan untuk mempengaruhi tampilnya bakat.

§  Value atau Penilaian
Value adalah bagaimana seorang anak memberi arti atau penilaian terhadap bidang bakat yang dimilikinya. Meskipun anak mengetahui bahwa ia memiliki suatu bakat di bidang tertentu, jika ia menganggap bakat tersebut kurang bernilai atau bahkan negatif dalam pandangannya, maka hal ini juga akan menghambat perkembangan bakatnya. Misalnya bakat anak dalam olahraga catur, jika anak memberi nilai negatif pada bakat ini atau menganggap bahwa menjadi atlet catur tidak begitu membanggakan, kurang terkenal dibanding bakat menyanyi, dan penilaian negatif lainnya maka bakat anak di bidang catur tersebut akan tetap terpendam. Jadi bisa disimpulkan bahwa meskipun bakat adalah suatu berkah yang dibawa seseorang dari lahir, bakat tersebut tidak memberi manfaat besar baginya selama anak yang bersangkutan tidak menghendaki bakat tersebut. Dalam hal ini diperlukan bimbingan, dan dorongan atau dukungan dari lingkungan, baik orang tua secara khusus dan masyarakat pada umumnya.

3. Masalah Pengembangan Bakat Yang Dihadapi Anak
Dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya, biasanya anak berbekal ini menghadapi berbagai masalah yang tidak sedikit sehingga bila  masalah-masalah tersebut tidak segera ditemukan jalan keluarnya lebih lanjut akan dapat menghambat atau bahkan bisa mematikan bakat mereka yang miliki.
Beberapa masalah tersebut barangkali diantaranya :
a.       Kesulitan anak berbakat juga timbul jika tidak ada teman anak berbakat di sekolah yang sama. Ketika dia tidak menjumpai anak yang seperti dirinya dia merasa berbeda dari yang lain. Sehingga mendorongnya untuk mengisolasi diri. Problem yang paling penting adalah bahwa anak yang berusia  dini ini tidak mampu memahami bahwa dirinya berbeda dari yang lain.
b.      Sebagai guru yang memandang anak yang berbakat atau superior sebagai problem yang besar. Problem terbesar adalah adanya anak berbakat ini sebelum keberadaannya diketahui. Setelah diketahui hanya sebagian kecil guru yang memberikan waktu dan perhatiannya kepada anak berbakat.
c.       Anak berbakat mulai mengalami kesulitan dan kebencian terhadap sekolah pada saat sekolah berupaya untuk menempatkan anak tersebut didalam pola rutinitas.
Itulah sebagian masalah yang dihadapi anak berbakat. Sebagai orang tua sebaiknya harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan anak berbakat serta masalah-masalah yang dihadapi. Sebagai orang tua harus bertanggung jawab dan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memahami dan mempasilitasi anak yang berbakat. Keluarga dan guru  dituntut untuk menyadari bahwa anak berbakat memiliki kemampuan dan motivasi yang khas untuk untuk mewujudkan kepercayaan dirinya dan kepercayaan orang lain. Dan dalam menghadapi tingkah laku anak berbakat harus mencoba memahami karakteristik anak berbakat (Ali Suliaman 2001 : 7-21).

4. Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Bakat Anak
Orang tua dapat membantu anak dalam mengembangkan bakatnya antara lain dengan cara :
a.       Menerima anak sebagai pribadi yang unik, yang mempunyai ciri-ciri khas yang berbeda dari anak-anak lain dan tidak menuntut dari anak untuk selalu melakukan hal-hal yang sama dengan anak-anak lain.
b.      Menumbuhkan sikap mandiri dan tanggung jawab terhadap diri sendiri.
c.       Menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu anak.
d.      Menumbuhkan kepercayaan diri anak.
e.       Membantu anak mengenal bakat dan kemampuannya dan memberi kesempatan mengembangkannya.
Perkara anak dengan bermacam-macam pengalaman dan perdalam pengalamannya. Makin banyak dan makin berpariasi hal-hal baru yang dilihat dan diduga anak, makin tertarik pula anak untuk mengalami dan mencoba berbagai macam hal. Dorong dan rangsanglah anak kuntuk mengembangkan semua minatnya misalnya anjurkan anak untuk membuat gambar, dengan begitu orang tua dan anak sama-sama dapat membantu bakat anaknya.
Beri anak kesempatan untuk melakukan kegiatan yang memungkinkan berkembangnya bakat dan minat anak. Sebab tanpa pernah merangsangi berbagai macam bidang, sulit bagi anak untuk tahu potensinya. Beri penghargaan dan pujian untuk usaha anak, sekecil apapun usaha tersebut pujian merupakan cara yang paling ampuh untuk meningkatkan motivasi anak dalam berlatih atau belajar.
Sediakan sarana yang cukup bagi aktualisasi bakat. Sebab tanpa adanya sarana atau medium bakat tidak tampil dan berkembang. Orang tua harus memandang anak dan memperlakukannya dengan segala perasaan, pikiran dan tindakan yang dimilikinya serta menganggapnya sebagai dunia yang terikat dengannya, bukan bagian yang terpisah.

5. Upaya Orang Tua Mengatasi Kesulitan Anak  Berbakat
Salah satu fungsi orang tua adalah ada bersama anak ketika diperlukan, selain mendengar orang tua dapat berdiskusi dengan anak mengenai cara mengatasi masalah. Bertanya mengenai penyesuaian pribadi, sosial dan monitor kemajuan belajar anak. Orang tua dapat memberikan bantuan penting kepada anak mereka yang berbakat, yaitu dengan selalu menyediakan waktu untuk mendengarkan masalah-masalah dan frustasi anak.
Selain itu, orang tua juga dapat memilihkan kegiatan untuk di rumah, memberikan keamanan dan kepercayaan serta menyediakan lingkungan dengan berbagai kesempatan untuk berkembang.
a.       Berlaku sebagai pendorong anak di dalam memberikan informasi tentang kekuatan dan gaya belajar yang dimiliki oleh anak.
b.      Bantulah anak dalam setiap tugas yang diberikan untuk anak sesuai dengan minat dan kemampuannya.
c.       Menyediakan kesempatan belajar dirumah maupun diluar sekolah.
d.      Berperan dan tidak segan-segan bertukar pikiran dengan orang tua lainnya maupun anak yang lain. (Cassidy 1981 :131).
Anak berbakat sangat membutuhkan nasihat yang bertanggung jawab dari orang tuanya disarankan agar orang tua yang memiliki anak berbakat berkumpul membentuk kelompok orang tua untuk membagi pengalamannya satu sama lain agar hal-hal yang terjadi dapat ditangani sesering mungkin.
Hal yang juga penting bagi orang tua anak berbakat adalah bertemu dengan guru-guru mereka diawal tahun ajaran. Satu hal yang sangat membantu jika orang tua dapat membantu guru, anak-anaknya misal membuat bahan pelajaran tambahan orang tua yang efektif adalah orang tua yang senantiasa terlibat dalam pendidikan anak berbakat secara umum.
Orang tua harus bekerja sama dengan guru dalam upaya memahami persoalan anak. Mereka harus sadar bahwa anak-anak tersebut akan lebih mampu menghindari kesulitan jika mereka diarahkan kejalan yang benar sejak dini.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dalam uraian singkat makalah ini penulis menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi tampilnya bakat diantaranya, yaitu: konsep diri, motivasi dan value atau penilaian. Dalam pengembangan bakat anak, anak pun akan menghadapi berbagai masalah yang tidak sedikit seperti kesulitan anak berbakat timbul jika tidak ada teman anak berbakat di sekolah yang sama. Ketika dia tidak menjumpai anak yang seperti dirinya dia merasa berbeda dari yang lain. Sehingga mendorongnya untuk mengisolasi diri. Problem yang paling penting adalah bahwa anak yang berusia  dini ini tidak mampu memahami bahwa dirinya berbeda dari yang lain. Oleh sebab itu, bila  masalah-masalah tersebut tidak segera ditemukan jalan keluarnya lebih lanjut akan dapat menghambat atau bahkan bisa mematikan bakat yang mereka miliki.
Dengan demikian, peranan orang tua sangat berpengaruh dalam pengembangan bakat anak. Orang tua dapat membantu anak dalam mengembangkan bakatnya dengan cara: Menerima anak sebagai pribadi yang unik yang mempunyai ciri-ciri khas yang berbeda dari anak-anak lain dan tidak menuntut dari anak untuk selalu melakukan hal-hal yang sama dengan anak-anak lain, menumbuhkan sikap mandiri dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu anak, menumbuhkan kepercayaan diri anak, membantu anak mengenal bakat dan kemampuannya serta memberi kesempatan mengembangkannya.


B.  Saran
Bakat akan muncul jika dikembangkan dan dilatih. Untuk itu, seorang anak diharapkan harus memiliki konsep diri yang matang terhadap bakatnya, motivasi serta nilai yang akan dikembangkan anak tersebut. Jika hal-hal tersebut sudah terpenuhi maka bakat dalam diri anak akan muncul dan berkembang dengan baik.
Dalam pengembangan bakat anak, peranan orang tua sangat berpengaruh. Orang tua di harapkan dapat membantu anak dalam mengembangkan bakatnya. Dengan pemantapan dari dalam diri anak dan dukungan dari orang tua  maka bakat dalam diri anak akan cepat berkembang. Jika bakat dalam diri anak ini sudah berkembang dengan baik, dengan begitu hal yang dilakukan anak di masa yang akan datang lebih terarah dan jelas.

Sumber  
Sadulloh, Uyoh., dkk. 2011. Pedagogik. Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar